Dumai Waspada Bencana, Pemko Prioritaskan Penanganan Banjir dan Karhutla

DUMAI– Pemerintah Kota Dumai kini meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang kerap melanda wilayahnya. Wali Kota Dumai H. Paisal menegaskan bahwa penanggulangan bencana menjadi prioritas utama pemerintah saat ini.

“Bencana adalah persoalan serius. Kami ingin mengurangi dampak dan kerugian yang ditimbulkan dengan memperkuat langkah pencegahan,” ujar H. Paisal kepada awak media, Rabu (1/5/2025).

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, terdapat tujuh potensi ancaman bencana yang mengintai kota ini. Tiga di antaranya berisiko tinggi, yakni banjir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta gelombang ekstrim dan abrasi. Sementara itu, kekeringan, cuaca ekstrim, dan kegagalan teknologi dikategorikan sebagai risiko sedang, dan gempa bumi sebagai risiko rendah.

“Setiap wilayah punya potensi bencana masing-masing, tapi di Dumai, kami fokus pada banjir dan karhutla karena dampaknya paling besar terhadap masyarakat,” jelas Kepala BPBD Kota Dumai.

Kondisi geografis Dumai yang berada di pesisir serta dikelilingi sejumlah sungai menjadikannya rawan banjir. Curah hujan tinggi dan sedimentasi sungai memperburuk keadaan, terutama di wilayah Dumai Kota, Dumai Barat, Dumai Selatan, Medang Kampai, dan Sungai Sembilan.

“Banjir tidak hanya merendam rumah warga. Dampaknya luas, mulai dari kerusakan infrastruktur hingga terganggunya sektor ekonomi,” ujar Kepala BPBD.

Tercatat, sebanyak 644 unit rumah rusak akibat banjir, terdiri dari rumah permanen maupun non permanen. Selain itu, banjir juga mengganggu jalur transportasi, tanggul sungai, lahan pertanian, dan peternakan warga.

Pemerintah Kota Dumai melalui BPBD akan terus memperkuat koordinasi lintas sektor dan menyiapkan langkah mitigasi bencana yang lebih efektif.(AF)

TERKAIT