PEKANBARU– Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada 20 Mei 2025, PT PLN (Persero) meluncurkan program promo spesial berupa diskon 50% untuk penambahan daya listrik bagi pelanggan tegangan rendah seluruh golongan tarif satu fasa. Program bertajuk Bangkit Lebih Terang ini berlangsung mulai 10 hingga 23 Mei 2025.

Promo tersebut dapat dinikmati oleh pelanggan PLN yang terdaftar sebelum 1 Mei 2024 dengan daya awal 450 Volt Ampere (VA) hingga 5.500 VA dan ingin melakukan penambahan daya hingga maksimal 7.700 VA.

Salah satu pelanggan, Lindar Priatno (56), warga Jalan Srikandi, Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, menyambut baik program tersebut.

“Kami menyambut baik program PLN yang memberikan kemudahan dan keringanan dalam menambah daya listrik. Promo-promo seperti ini selalu hadir memberi manfaat nyata bagi pelanggan seperti kami,” ujarnya, Selasa (13/5/2025).

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau, Khairullah, menyatakan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam mendukung semangat kebangkitan nasional.

“Mengusung semangat Hari Kebangkitan Nasional, kami ingin mengajak masyarakat di Riau dan Kepulauan Riau untuk bangkit bersama, memanfaatkan listrik secara optimal guna mendukung produktivitas di rumah maupun sektor usaha,” kata Khairullah.

Pelanggan dapat memanfaatkan diskon ini dengan melakukan transaksi kelistrikan melalui aplikasi PLN Mobile. Setelah transaksi berhasil, e-voucher diskon akan diterima melalui fitur “Reward” di aplikasi atau melalui email yang terdaftar. E-voucher tersebut dapat digunakan saat mengajukan permohonan tambah daya.

Program ini dinilai mampu memberikan penghematan hingga lebih dari Rp 3 juta bagi pelanggan. Sebagai contoh, pelanggan dengan daya 450 VA yang ingin meningkatkan daya ke 7.700 VA hanya perlu membayar Rp 3.512.625 dari harga normal Rp 7.025.250.

“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Peningkatan daya listrik tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan usaha dan kegiatan produktif lainnya,” tutup Khairullah. (DS)