Dari Piring Kecil ke Masa Depan Besar: Perjuangan Cegah Stunting di Dumai

DUMAI– Tawa anak-anak kecil riuh terdengar dari halaman sebuah Puskesmas Pembantu (Pustu) di Dumai Kota. Di tangan mereka tergenggam piring-piring kecil berisi makanan hangat yang menggoda selera nasi, pepes ikan, tumis bayam, dan olahan ubi. Tapi ini bukan acara ulang tahun atau pesta. Ini adalah bagian dari gerakan baru yang tengah menggeliat di Kecamatan Dumai Kota: GEMAR CETING PERJAKA.
“Kami namakan gerakan ini ‘GEMAR CETING PERJAKA’, singkatan dari Gerakan Makan Cegah Stunting dengan Pemberian Makanan Lokal di Pustu,” ujar dr. Nia Arandhita, Kepala Puskesmas Dumai Kota, saat ditemui pada hari kedua pelaksanaan program tersebut, Selasa (3/6/2025).
“Inilah upaya kami untuk membuat pencegahan stunting terasa dekat, sederhana, dan menyenangkan bagi anak-anak.” tambahnya.
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal ini dimulai sehari sebelumnya, Senin (2/6/2025), dan dilaksanakan serentak di seluruh Pustu se-Kecamatan Dumai Kota. Tak hanya soal makan, kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi bagi para orang tua tentang pentingnya gizi seimbang dari bahan lokal.
“Kita ingin memaksimalkan potensi pangan yang tersedia di sekitar kita, seperti ikan, sayuran, dan karbohidrat lokal seperti singkong dan ubi, Tak perlu makanan mahal, yang penting gizinya tepat," jelasnya.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Puskesmas Dumai Kota dengan TP-PKK Kecamatan Dumai Kota, serta didukung penuh oleh Dinas Kesehatan dan para kader kesehatan setempat. Di balik dapur sederhana Pustu, para ibu kader memasak dengan sepenuh hati, menyajikan makanan sehat dan lezat untuk balita yang datang.
Program ini tak hanya menyentuh aspek gizi, tetapi juga aspek sosial. Anak-anak bertemu, bermain, dan makan bersama. Orang tua saling bertukar pengalaman. Dan yang terpenting, seluruh komunitas terlibat dalam misi besar melindungi generasi masa depan dari ancaman stunting.
“Ini bukan sekadar kegiatan sesaat. Ini adalah gerakan bersama. Jika ingin Dumai kuat, kita harus mulai dari anak-anak yang sehat.” tegas dr. Nia.
Ketua TP-PKK Kecamatan Dumai Kota, Ny. Rini Susanti, menambahkan, ia ingin membangun kesadaran bahwa dapur ibu adalah kunci utama pencegahan stunting. Anak-anak tidak hanya kenyang, tapi juga sehat dan cerdas.
Bagi Rika (28), ibu dari dua anak, kegiatan ini sangat membantu. “Biasanya saya bingung mau masak apa yang bergizi. Tapi di sini saya jadi belajar banyak. Anak saya juga doyan makan sekarang,” katanya sambil tersenyum. (DEW)
Tulis Komentar