SIAK– Aksi kilat bak film laga! Dalam waktu tak lebih dari satu jam setelah mendapat informasi dari masyarakat, Tim Opsnal Satresnarkoba Polres Siak sukses meringkus Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus narkotika, MHD Irfan alias Benox (18), yang dikenal sebagai bandar narkoba muda di kawasan Siak.

Penangkapan dramatis ini terjadi pada Senin malam(09/06) pukul 21.00 WIB di bawah temaram lampu sebuah jembatan di Jalan Sialang Makmur RT.002 RW\.001, Kampung Merempan Hulu, Kecamatan Siak. Saat itu, tersangka sedang bersiap beraksi, tak menyangka langkahnya dipantau ketat oleh aparat.

“Penangkapan berlangsung cepat, terukur, dan langsung mengamankan tersangka beserta barang bukti narkotika jenis shabu,” ungkap Kapolres Siak, AKBP Eka Ariandy Putra, S.H., S.I.K., M.Si., melalui AKP Tony Armando dalam keterangan resminya.

Adapun barang bukti yang diamankan yaitu, 2 paket narkotika jenis shabu seberat total 1,14 gram, 1 kotak rokok Surya Gudang Garam dan 1 unit handphone Infinix.

Satu paket shabu ditemukan terselip rapi di saku celana kiri Benox. Sementara satu paket lagi berhasil ditemukan petugas tidak jauh dari lokasi, disembunyikan di bawah sisi jembatan.

Lebih mencengangkan, dari hasil interogasi awal, Benox mengakui barang haram itu diperoleh dari seorang pengedar berinisial AG, yang kini juga masuk dalam daftar buronan polisi. Ia bahkan menyebut nama Didit, tersangka lain yang sebelumnya telah lebih dulu ditangkap oleh pihak kepolisian

Tes urine yang dilakukan terhadap Benox pun memperkuat keterlibatannya hasilnya positif mengandung methamphetamine.

“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. DPO lainnya atas nama AG sedang dalam pengejaran. Kami berterima kasih atas informasi masyarakat yang telah membuka jalan bagi penangkapan ini," ungkapnya.

Kini, tersangka telah diamankan di Mapolres Siak dan tengah menjalani proses hukum. Ia akan dijerat UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. Perang terhadap narkoba belum usai dan malam itu, satu bandar muda berhasil disergap sebelum meracuni generasi berikutnya. (AF)