SIAK –TNI Kodim 0322/Siak mengambil peran sentral dalam upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Siak. Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla yang digelar Pemerintah Kabupaten Siak, Rabu (23/07) sore, TNI menegaskan pentingnya kolaborasi dan respons cepat sebagai strategi utama menghadapi ancaman Karhutla yang semakin tinggi di musim kemarau.

Rapat berlangsung di Pondok Datuk Empat Suku, Kompleks Perumahan Dinas Bupati Siak, Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak, dan dihadiri sekitar 200 peserta dari berbagai unsur. Turut hadir Wakil Bupati Siak Syamsurizal, S.Ag., M.Si., Pj. Sekda Siak Dr. Fauzi Azni, M.Si., Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra, S.H., S.I.K., M.Si., serta perwakilan Forkopimda, instansi terkait, dan TNI AU.

Kodim 0322/Siak diwakili oleh Danramil 02/Sungai Apit, Kapten Arh A. Napitupulu,  yang menyampaikan arahan dari Dandim 0322/Siak, Letkol Arh Riyanto Budi Nugroho, M.Han.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kebakaran lahan harus ditangani secara cepat dan bersama-sama. Jangan ada lagi yang menunggu perintah ketika api sudah terlihat. Semua harus bergerak!" tegas Kapten Napitupulu dalam arahannya yang disampaikan dengan tegas di hadapan peserta rapat.

Ia menyoroti perlunya peran aktif Masyarakat Peduli Api (MPA) yang dibentuk oleh perusahaan agar tidak hanya menjadi simbol, tetapi benar-benar hadir di tengah masyarakat dengan memberikan edukasi dan pencegahan dini.

“MPA harus aktif turun ke masyarakat, memberi pemahaman bahwa membuka lahan dengan cara dibakar itu berbahaya dan melanggar hukum. TNI akan terus mengawal hal ini bersama aparat lainnya,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Kapten Napitupulu juga mengingatkan bahwa Karhutla bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, pendidikan, dan aktivitas ekonomi.

Rapat koordinasi ini menjadi bagian dari kesiapsiagaan bersama lintas sektoral untuk menghadapi musim kemarau yang diprediksi semakin kering. TNI, dalam hal ini Kodim 0322/Siak, menegaskan komitmennya untuk terus berada di garis depan dalam penanganan bencana, khususnya Karhutla.

“TNI tidak hanya bicara komando. Kami hadir, siap, dan bergerak bersama rakyat. Karhutla adalah musuh bersama, dan tidak boleh dianggap remeh, pungkas Kapten Napitupulu.(AF)