Pemkab Siak Perkuat Pengendalian Inflasi Jelang Ramadan, Pastikan Ketersediaan Stok Pangan

SIAK-Menjelang bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Siak semakin mengintensifkan upaya pengendalian inflasi dengan memastikan ketersediaan bahan pokok dan stabilitas harga di pasar.
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia yang disampaikan Menteri Dalam Negeri dalam rapat pengendalian inflasi, yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga pangan agar masyarakat dapat menjalani ibadah dengan nyaman.
Bupati Siak, Alfedri, menegaskan bahwa selama Ramadan, harga-harga cenderung mengalami kenaikan akibat meningkatnya permintaan.
"Setiap Ramadan, permintaan meningkat dan berpotensi memicu kenaikan harga. Oleh karena itu, kita harus memastikan stok pangan cukup dan harga tetap stabil di pasaran," ujar Alfedri saat rapat Forkopimda di Ruang Raja Indra Pahlawan, Selasa (26/2/2025).
Menurutnya, meskipun inflasi di Kabupaten Siak tercatat -0,30 persen pada Januari 2024, beberapa komoditas, seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah, tetap menjadi perhatian karena potensi kenaikan harga, terutama yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga beras.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Siak, yang turut hadir dalam rapat, mengungkapkan bahwa tren harga bahan pokok di Siak masih relatif stabil jika dibandingkan dengan daerah lain.
"Indeks Perubahan Harga (IPH) dalam tiga minggu terakhir Februari mengalami penurunan, dari 1,62 persen di minggu pertama, menjadi 0,64 persen di minggu kedua, dan mencapai 0,16 persen di minggu ketiga. Ini menunjukkan adanya upaya stabilisasi harga di Siak yang cukup efektif," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa meskipun harga bahan pokok di daerah lain mengalami penurunan tajam, harga di Siak tetap terkendali.
Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah memiliki strategi yang lebih terorganisir dalam menjaga keseimbangan harga dan pasokan.
Untuk memastikan ketersediaan pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Siak terus memantau stok bahan pokok yang diproyeksikan cukup hingga akhir April 2025.
Namun, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Handro, mengingatkan bahwa beberapa komoditas strategis, seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih, masih perlu diantisipasi fluktuasi harga akibat perubahan pasokan dan permintaan.
"Kami telah melakukan proyeksi kebutuhan pangan dari Januari hingga April, dan stok saat ini dalam kondisi aman. Namun, ada beberapa komoditas yang masih rentan mengalami kenaikan harga," kata Handro.
Selain itu, Pemkab Siak juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memperkuat cadangan pangan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan jaringan distribusi pangan melalui Toko Pangan Kita (TPK), yang kini telah tersebar di 19 titik di empat kecamatan, yakni Siak, Mempura, Bungaraya, dan Sungai Apit, sebagai jalur distribusi pangan dengan harga terjangkau.
"Bulog juga berperan aktif dalam menyalurkan beras langsung ke TPK sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET)," tambah Handro.
Pemkab Siak juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau untuk mengoptimalkan Gerakan Pangan Murah (GPM), guna memastikan masyarakat dapat tetap mengakses bahan pokok dengan harga yang wajar selama Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.(AF)
Tulis Komentar