Revolusi Pendidikan Dimulai! Sekolah Rakyat Buka Jalan Anak Miskin Menuju Masa Depan Gemilang

SIAK- Gema perubahan bergema dari Ruang Pucuk Rebung, Kantor Bupati Siak, Senin (21/4/2025), saat Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Siak, Fauzi Asni, mengikuti rapat pengendalian inflasi nasional yang sekaligus menjadi panggung besar sosialisasi Program Sekolah Rakyat, inisiatif monumental Presiden Prabowo untuk mengangkat anak-anak dari keluarga termiskin menuju masa depan yang lebih cerah.
Rapat virtual yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini dipimpin langsung oleh Menteri Tito Karnavian, dan diikuti seluruh jajaran kementerian/lembaga serta pemerintah daerah se-Indonesia. Dalam arahannya, Tito menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan senjata strategis dalam menumpas ketimpangan sosial, dengan menyediakan pendidikan berasrama, inklusif, dan gratis bagi masyarakat miskin biasa hingga ekstrem.
“Target beliau adalah agar Sekolah Rakyat memberikan kesempatan pendidikan yang inklusif, menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk keluarga kurang mampu, baik yang miskin biasa maupun miskin ekstrem,” tegas Tito.
Program ini akan menampung siswa dari kelompok 20 persen termiskin nasional, dengan daya tampung minimal 1.000 siswa per sekolah. Kurikulum formal digabungkan dengan pendidikan karakter, sementara orang tua siswa diwajibkan menandatangani komitmen pendampingan. Pembangunan dilakukan di atas lahan minimal 6–7 hektare lengkap dengan gedung belajar, asrama, perumahan guru, dan fasilitas olahraga.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan, hingga April 2025 sudah masuk 356 usulan lokasi pembangunan Sekolah Rakyat, dan sebanyak 200 titik ditargetkan mulai dibangun tahun ini, 53 di antaranya telah disurvei dan akan memulai pembelajaran tahun ajaran 2025/2026.
Untuk memastikan program tepat sasaran, Tito menekankan pentingnya penggunaan data tunggal sosial ekonomi nasional agar setiap rupiah bantuan pemerintah tidak salah arah. Ia juga menggulirkan gagasan kompetisi penurunan kemiskinan ekstrem antar daerah, dengan penghargaan diberikan setiap enam bulan sebagai pemicu semangat.
Fauzi Asni menyatakan komitmennya terhadap keberhasilan program tersebut. “Tentu kita sangat mendukung program yang baik ini. Dengan Sekolah Rakyat, masyarakat kurang mampu bisa memperoleh akses pendidikan yang layak dan gratis,” ujarnya singkat namun sarat makna.
Dengan dukungan daerah dan sinergi nasional, Sekolah Rakyat bukan sekadar sekolah, tapi jembatan emas menuju keadilan sosial sebuah langkah nyata menghapus warisan kemiskinan lintas generasi. (Inf)
Tulis Komentar