Energi Surya Terangi 47 Desa, Prabowo: Ini Langkah Menuju Keadilan Energi

JAKARTA– Pemerintah Indonesia terus memacu pemerataan energi lewat pemanfaatan energi baru terbarukan. Terbaru, sebanyak 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) diresmikan secara serentak di 47 desa yang tersebar di 11 provinsi. Peresmian ini dipusatkan di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6), dan menjadi bagian dari total 55 proyek energi bersih yang diluncurkan hari itu.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pengembangan PLTS merupakan langkah strategis dalam menjangkau wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang selama ini belum menikmati akses listrik secara optimal.

“Dengan energi tenaga surya, setiap desa bisa swasembada energi, setiap kecamatan bisa swasembada energi, setiap kabupaten bisa swasembada energi, pulau-pulau terpencil akan punya energi, dan bisa swasembada desa-desa yang sangat terpencil, yang di gunung-gunung juga bisa punya akses terhadap energi, terhadap listrik,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya.

Presiden juga mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah, PT PLN (Persero), dan pihak swasta dalam merealisasikan proyek-proyek PLTS ini. Ia menyebut langkah ini bukan hanya upaya memperluas elektrifikasi, tetapi juga bagian penting dari strategi nasional menuju Net Zero Emissions tahun 2060.

"Kita akan mungkin jadi negara di dunia yang bisa menuju zero carbon emissions tepat pada waktu yang direncanakan. Tetapi yang lebih penting adalah bahwa kita bisa menghasilkan energi dengan memotong jalur-jalur logistik yang mahal. Inilah dampak dari program besar kita,” tegasnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menambahkan bahwa dalam kurun waktu 4 hingga 5 tahun ke depan, desa-desa yang belum teraliri listrik akan diprioritaskan untuk mendapatkan akses melalui PLTS.

“Insyaallah, desa-desa yang tidak ada listrik akan kita pasang listriknya lewat PLTS. Ini kerja sama antara swasta, PLN, dan negara. Inilah kabar baik dalam rangka memberikan pemerataan dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Bahlil.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen PLN dalam mendukung transisi energi nasional, terutama di wilayah 3T. Ia menyebutkan bahwa 47 PLTS yang diresmikan kali ini memiliki total kapasitas 27,8 megawatt (MW) dan mampu memberi akses listrik bagi 5.383 rumah tangga.

“Program ini bukan sekadar menghadirkan listrik, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam transisi energi global. Ini adalah bentuk gotong royong nasional untuk mewujudkan masa depan yang bersih, hijau, dan inklusif,” ungkap Darmawan.

Lebih lanjut, Darmawan menggambarkan dampak konkret kehadiran listrik dari PLTS di desa-desa.

“Dulu, anak-anak belajar ditemani lampu minyak, layanan kesehatan terbatas, dan roda ekonomi desa berhenti saat malam tiba. Kini, listrik dari energi bersih mengubah segalanya. Anak bisa belajar lebih lama, Puskesmas melayani masyarakat dengan optimal, dan usaha rakyat tumbuh. Inilah keadilan energi,” pungkasnya.

Peresmian ini menandai langkah penting Indonesia dalam memperluas akses energi bersih dan berkelanjutan ke seluruh pelosok nusantara, sekaligus mempercepat transformasi menuju kemandirian energi nasional.(DS)

TERKAIT