PHR Dukung Pacu Sampan Balai Pungut, Wisata Bengkalis Semakin Dikenal
BENGKALIS— Riuh tepuk tangaln dan sorak sorai penonton menggema di tepian Sungai Mandau, Desa Balai Pungut, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis. Tradisi pacu sampan, yang menjadi agenda budaya sekaligus daya tarik wisata utama Desa Wisata Tepian Batang Mandau, berlangsung meriah pada akhir pekan lalu.
Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian Program Desa Wisata dan Desa Kreatif yang digagas PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona Rokan. Program ini dirancang untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat berbasis budaya dan pariwisata lokal.
Sebagai bentuk dukungan, PHR sebelumnya telah melaksanakan sejumlah kegiatan pendukung di Desa Balai Pungut. Di antaranya pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat terkait pengelolaan wisata dan manajemen kuliner, pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), serta pemberian bantuan perahu baru untuk menunjang pelestarian tradisi pacu sampan yang telah mengakar di masyarakat setempat.
Ratusan pengunjung memadati lokasi kegiatan sejak pagi hari. Sorak-sorai penonton mengiringi jalannya perlombaan yang diikuti tujuh tim, masing-masing beranggotakan empat orang dari berbagai desa sekitar Balai Pungut.
Melalui kegiatan ini, PHR berupaya mempromosikan potensi wisata Tepian Batang Mandau agar semakin dikenal luas dan menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Bengkalis.
Kemeriahan pacu sampan juga membawa berkah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar lokasi. Para pedagang makanan dan minuman mencatat peningkatan penjualan seiring tingginya antusiasme pengunjung yang datang menyaksikan perlombaan.
“Pacu sampan di Balai Pungut bukan sekadar lomba, tetapi simbol budaya masyarakat yang perlu dilestarikan. Melalui Program Desa Wisata dan Desa Kreatif, PHR ingin menjadikan tradisi ini sebagai ikon wisata budaya yang mampu mendorong perekonomian warga sekaligus meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan,” ujar Manajer Community Involvement & Development (CID) Regional 1 PHR, Iwan Ridwan Faizal.
Sekretaris Desa Balai Pungut, Surya, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan PHR terhadap kegiatan tersebut. “Kami sangat menyambut baik perhatian dan bantuan yang diberikan. Harapan kami, kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat serta menjadikan wisata Tepian Batang Mandau semakin dikenal luas,” ujarnya.
Selain potensi budaya, Desa Balai Pungut juga memiliki nilai historis penting bagi industri migas Indonesia. Kawasan ini menjadi salah satu titik awal operasi industri perminyakan sejak 1932. Potensi wisata berbasis alam di tepian Sungai Mandau kini dikembangkan sebagai destinasi keluarga yang memperkuat identitas lokal.
PHR menegaskan bahwa dukungan terhadap pacu sampan merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan perusahaan untuk mengintegrasikan pemberdayaan ekonomi, pelestarian budaya, dan keberlanjutan lingkungan di wilayah operasinya.
Acara tersebut turut dihadiri perangkat desa, tokoh masyarakat, serta perwakilan PHR Zona Rokan. Dukungan perusahaan ini sejalan dengan kerja sama antara PHR dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dalam mengembangkan Program Desa Wisata dan Desa Kreatif, dengan Desa Balai Pungut sebagai salah satu lokasi prioritas.(DI)










Tulis Komentar