Jalintim KM 83 Setiap Tahun Terdampak Banjir Bupati Pelalawan Desak Pemerintah Pusat Bertindak Cepat

PELALAWAN - Banjir yang hampir setiap tahun melanda Jalan Lintas Timur Km 83 di Kabupaten Pelalawan, Riau, menjadi masalah serius yang mengganggu perekonomian dan aktivitas masyarakat.
Banjir ini menyebabkan kerusakan parah pada jalan utama yang menghubungkan Pelalawan dan Indragiri Hulu, serta mengganggu akses ke tempat ibadah, sekolah, dan layanan lainnya. Bahkan, jalur ini menjadi tidak bisa dilewati, mengakibatkan kemacetan dan kesulitan transportasi.
Bupati Kabupaten Pelalawan, Zukri, menyoroti pentingnya Jalan Lintas Timur Jambi-Riau sebagai jalur strategis nasional yang menghubungkan Aceh hingga Lampung.
"Gangguan terhadap jalur ini berdampak langsung pada arus barang dan jasa, serta kenaikan harga barang kebutuhan pokok,"ujarnya.
Zukri pun meminta pemerintah pusat, terutama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk segera mencari solusi jangka panjang agar masalah banjir ini tidak terulang.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau, Yohanes Tulak, menjelaskan bahwa dalam jangka pendek pihaknya telah mengatur lalu lintas dengan sistem buka-tutup dan memasang tanda pembatas jalan untuk memastikan keselamatan.
"Jalur alternatif melalui Simpang Japura-Kuantan Singingi juga telah disiapkan untuk mengatasi lonjakan lalu lintas, terutama saat libur panjang," ujarnya.
Untuk solusi jangka panjang, BPJN mengusulkan pembangunan flyover di lokasi tersebut guna mengatasi masalah banjir berulang dan meningkatkan efisiensi transportasi.
Yohanes menegaskan bahwa modifikasi cuaca dan pengaturan pintu air PLTA Koto Panjang juga sedang dibahas untuk mengurangi dampak banjir.
"Kondisi ini menjadi pengingat pentingnya perhatian lebih terhadap infrastruktur di kawasan rawan bencana, agar dampak sosial dan ekonomi dari bencana banjir dapat diminimalkan di masa depan," pungkasnya.(AN)
Tulis Komentar