Inflasi Provinsi Riau Maret 2025 Tercatat 1,39 Persen, Tertinggi di Tembilahan

PEKANBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau melaporkan bahwa inflasi di Provinsi Riau pada Maret 2025 tercatat sebesar 1,39 persen year on year (y-on-y) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,90.
Angka inflasi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dengan inflasi tertinggi terjadi di Tembilahan, yang mencapai 2,91 persen, sementara Kota Pekanbaru mencatatkan inflasi terendah sebesar 1,17 persen.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang hadir dalam acara rilis Berita Resmi Statistik di Kantor BPS Provinsi Riau pada Senin (8/4/2025), menyampaikan pentingnya data yang akurat untuk pengambilan keputusan.
“BPS adalah sumber data yang terpercaya. Saya selalu memegang data dari dua lembaga, yakni BPS dan Bank Indonesia. Saya ingin memperoleh data secara keseluruhan, tidak hanya data yang membanggakan saja, namun yang mengecewakan juga. Saya perlu tahu agar dapat dicarikan solusi,” ungkap Gubernur Wahid.
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, dalam paparan statistiknya mengungkapkan bahwa penyumbang utama inflasi pada Maret 2025 adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil sebesar 1,14 persen.
Meskipun inflasi tercatat, Asep menyampaikan bahwa upaya untuk menekan angka inflasi terus dilakukan dengan mengoptimalkan kebijakan yang ada.
Selain inflasi, Asep Riyadi juga melaporkan perkembangan terkait Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Riau yang tercatat sebesar 197,13 pada Maret 2025, mengalami kenaikan 2,96 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan Indeks Harga yang Diterima petani (It) sebesar 3,91 persen.
Dengan data tersebut, diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi ekonomi di Provinsi Riau, serta menjadi dasar dalam perencanaan kebijakan pembangunan daerah ke depan.(HI)
Tulis Komentar