Pelantikan Bernuansa Budaya: Tradisi Makan Beghanyut Warnai Awal Kepemimpinan Afni–Syamsurizal

SIAK- Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Siak periode 2024–2030, Afni-Syamsurizal, berlangsung tidak biasa. Usai acara resmi, pasangan kepala daerah terpilih ini mengajak para undangan menikmati tradisi khas Melayu Siak yang unik dan sarat makna, "Makan Beghanyut".

Tradisi ini mengajak peserta untuk menyantap hidangan khas Melayu di atas sampan, menyusuri aliran Sungai Siak yang tenang sembari disuguhi panorama peninggalan sejarah kerajaan dan kolonial.

Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang turut hadir dalam kegiatan ini mengaku sangat terkesan dengan konsep wisata tersebut.

“Menurut saya, wisata makan beghanyut ini unik. Biasanya kita makan di daratan, namun di Kabupaten Siak kita makan sambil duduk di atas sampan, mengikuti arus sungai, menyusuri beberapa objek peninggalan sejarah. Dipadukan dengan makanan khas Melayu Siak, ini sangat luar biasa,” ujar Gubernur Wahid di sela-sela acara, Selasa (4/6/2025).

Ia menyebutkan, konsep ini bisa menjadi destinasi andalan baru di Riau, seiring Istana Siak, Tangsi Belanda, dan objek wisata sejarah lainnya.

“Kami tentunya mendukung penuh berbagai inovasi wisata, khususnya di Kabupaten Siak yang sejak dahulu kita kenal memiliki sejarah besar bagi Provinsi Riau. Dengan banyak inovasi seperti ini, wisatawan dari berbagai daerah maupun luar negeri pasti tertarik datang ke Riau, khususnya ke Siak,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Siak, Afni Z, menjelaskan bahwa tradisi makan beghanyut sengaja ia hadirkan dalam rangkaian pelantikannya sebagai bentuk pelestarian budaya dan ajakan untuk lebih mengenal warisan lokal.

“Sungai Siak ini dulunya tempat masyarakat mencari nafkah dengan menangkap ikan. Kami, anak-anak Siak, dulunya bermain di sungai ini. Kini, kami ingin mengenang itu semua dan memperkenalkan budaya ini kepada masyarakat luas,” jelas Afni.

Ia berharap, ke depan Pemerintah Provinsi Riau dapat lebih mendukung pengembangan wisata susur sungai sebagai bagian dari promosi kebudayaan daerah.

Tradisi "Makan Beghanyut" sendiri berasal dari kebiasaan para nelayan Siak yang menyantap bekal sederhana di atas perahu saat beristirahat mencari ikan. Kini, tradisi itu dikemas lebih menarik dengan sajian kuliner khas seperti asam pedas patin, pepes ikan, daun ubi tumbuk, gulai tanak, sambal belacan, lalapan segar, dan aneka buah-buahan.

Tidak hanya menggugah selera, makan beghanyut menjadi simbol keakraban dan wujud cinta terhadap budaya Siak yang terus hidup dari masa ke masa. (AF)

TERKAIT