Jogja Angkat Tema Resiliensi Cagar Budaya dalam Rakernas JKPI, 68 Daerah Hadir Termasuk Siak

SIAK — Kota Jogjakarta menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang digelar di Hotel Tentrem, Yogyakarta, dengan mengusung tema Resilensi Kawasan Cagar Budaya Guna Mendorong Pemberdayaan Masyarakat yang Berkelanjutan, Kamis (7/8).
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kota Jogjakarta ingin memperlihatkan seluruh potensi keragaman serta ciri khas warisan budaya yang tersebar di kawasan cagar budaya, seperti Kraton, Pakualaman, Kotagede, dan Kota Baru.
“Pada Rakernas ini, Jogja menyuguhkan kekayaan sejarah yang kami miliki, sekaligus menunjukkan betapa pentingnya peran budaya dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Hasto.
Rakernas JKPI kali ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Arya Bima Sugianto, serta 68 anggota dari 75 daerah yang tergabung dalam JKPI. Para kepala daerah dari berbagai provinsi, kabupaten, dan kota turut hadir dalam forum strategis tersebut.
Agenda Rakernas tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, namun juga bertujuan untuk mengembangkan kerja sama antaranggota dalam pelestarian pusaka budaya, mendorong peran aktif masyarakat, serta memperkuat pemahaman akan keragaman budaya dan alam dalam memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Forum ini sangat penting untuk memperkuat komitmen kita bersama dalam melestarikan budaya dan sejarah di wilayah masing-masing,” tambah Hasto.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyoroti kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang baru saja ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.
“Sumbu Filosofi bukan hanya simbol kota, tetapi cerminan falsafah masyarakat Jawa yang menjunjung harmoni antara manusia, alam, dan lingkungan,” jelasnya.
Dari Kabupaten Siak, hadir Wakil Bupati Siak, Indra Gunawan, beserta pimpinan DPRD dan rombongan. Indra menilai Rakernas JKPI sebagai momentum strategis untuk mempertemukan puluhan daerah dari seluruh Indonesia guna bertukar gagasan, menjalin kolaborasi, serta membangun sinergi antarwilayah.
“Ajang ini memperkaya khazanah budaya, dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal dan karakter daerah,” ungkap Indra Gunawan.
Rakernas JKPI 2025 di Yogyakarta diharapkan menjadi tonggak penting dalam membangun jejaring kota pusaka yang tangguh, lestari, dan berdaya saing tinggi di tengah era modern.(AF)
Tulis Komentar