PT KTU, Membangun Masa Depan Pangan dengan Jagung Berkelanjutan

SIAK- Di tengah terik matahari yang membakar hamparan lahan di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, suara cangkul dan semangat gotong royong kembali bergema. Pada awal Juli 2025 ini, PT Kimia Tirta Utama (PT KTU), anak perusahaan PT Astra Agro Lestari, Tbk, kembali melaksanakan kegiatan penanaman jagung serentak sebagai bagian dari dukungan terhadap program prioritas nasional menuju swasembada pangan yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

Langkah ini bukanlah yang pertama. Setelah sukses menggelar panen perdana pada Juni lalu, PT KTU membuktikan komitmennya dalam menciptakan sistem pertanian berkelanjutan yang tak hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga melibatkan masyarakat secara langsung dalam prosesnya.

“Kami sangat mengapresiasi program ini karena ikut mendukung visi besar menciptakan kemandirian pangan. Sinergi antara PT KTU, Polri, dan masyarakat adalah kekuatan utama menuju swasembada,” ujar Kapolsek Koto Gasib, IPTU Suhardiyanto, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam budidaya jagung agar hasil yang diperoleh tidak hanya maksimal dalam jangka pendek, tetapi juga terjaga dalam jangka panjang. "Program ini harus berjalan dengan prinsip menjaga kelestarian tanah dan ekosistem," imbuhnya.

Dukungan juga datang dari pihak pemerintah kecamatan. Sekretaris Camat (Sekcam) Koto Gasib, Muharam, menilai kegiatan penanaman serentak ini sebagai bukti nyata semangat gotong royong antara perusahaan dan masyarakat setempat.

Facebook_creation_1F317130-9653-4452-B907-134C0C7F4952.jpeg

“Semangat gotong royong yang ditunjukkan sangat membanggakan. Saya yakin jika semangat ini terus dijaga, target swasembada pangan akan dapat tercapai. Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkelanjutan,” tuturnya.

Acara penanaman jagung kali ini dihadiri oleh berbagai pihak. Dari internal PT KTU hadir Administratur Teddy Yohendra Siregar, Community Development Officer A. Hardiman, Asisten CSR Eri Apriadi, serta tim sustainability Amalia Sukmawati Putri dan Syamri Kardo. Sedangkan dari unsur eksternal turut hadir Kepala KUA Kecamatan, Kepala UPT Pertanian, serta Ibu-ibu Bhayangkari Polsek Koto Gasib.

Dalam sambutannya, Administratur PT KTU, Teddy Yohendra Siregar, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk turut menjaga ketahanan pangan nasional melalui pendekatan yang berkelanjutan dan terukur.

“Melalui program ini, kami berharap dapat mendukung ketahanan pangan nasional tanpa mengorbankan keberlanjutan sektor perkebunan. Ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam menciptakan cadangan pangan yang memadai,” ujar Teddy.

Ia menjelaskan, pemilihan komoditas jagung bukan tanpa alasan. Jagung dinilai memiliki masa tanam yang relatif singkat, cocok ditanam di sela-sela rotasi tanaman perkebunan, serta memiliki potensi besar untuk mendukung pengurangan impor jagung yang saat ini masih tinggi.

“Dengan metode tanam yang kami gunakan, produktivitas lahan dapat ditingkatkan tanpa merusak struktur ekologis. Kami optimis ini akan menciptakan efek berganda, baik dari sisi ekonomi maupun sosial,” tambahnya.

  • Facebook_creation_E3C698F3-D60C-4E15-9885-1EE570A0ADD3.jpeg

Kegiatan ini tidak sekadar aksi tanam biasa. Bagi PT KTU, ini adalah bagian dari pendekatan strategis untuk mengintegrasikan sektor perkebunan dengan sektor pertanian dalam satu ekosistem berkelanjutan yang mampu memberikan manfaat luas, dari aspek lingkungan hingga kesejahteraan masyarakat.

Langkah PT KTU sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong keterlibatan aktif dunia usaha dalam menciptakan ketahanan pangan. Bukan hanya melalui bantuan atau hibah, tetapi lewat program nyata yang berbasis pada potensi lokal dan data lapangan yang valid.

“Program ini adalah sinergi nyata antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat. Apa yang ditanam hari ini bukan hanya jagung, tapi juga benih harapan untuk masa depan pangan Indonesia,” ucap Amalia Sukmawati, anggota tim sustainability PT KTU.

Dengan keberlanjutan sebagai fondasi, PT KTU menunjukkan bahwa peran korporasi bisa melampaui kepentingan bisnis semata. Ketika perusahaan turun langsung ke lapangan, menggandeng warga dan institusi lokal, yang terbangun bukan sekadar proyek, melainkan ekosistem ketahanan pangan.

Penanaman jagung serentak ini menjadi bukti bahwa dengan kemauan bersama, swasembada pangan bukan sekadar cita-cita, tapi tujuan yang dapat diwujudkan. Dan dari ladang-ladang Koto Gasib inilah, benih harapan itu tumbuh — hijau, kokoh, dan penuh masa depan.(Advetorial)

 

TERKAIT